Balon lateks telah menjadi dekorasi pesta yang populer selama beberapa dekade. Namun tahukah Anda kalau ada banyak fakta menarik dari balon warna-warni tersebut? Dari sejarah hingga sifat uniknya, berikut beberapa fakta seru dan menarik tentang balon lateks yang mungkin belum Anda ketahui.
Sejarah Balon Lateks
Balon lateks pertama kali dibuat pada tahun 1824 oleh ilmuwan Inggris Michael Faraday di Royal Institution di London melalui eksperimen dengan berbagai gas. Michael menemukan bahwa melapisi balon karet dengan lapisan tipis karet terlarut dapat mencegah gas keluar dari balon. Pada tahun 1825, perintis produsen karet Thomas Hancock menjualnya dalam bentuk perlengkapan DIY yang terdiri dari botol larutan karet dan jarum suntik kondensasi. Balon lateks ditemukan di London pada tahun 1847 oleh J.G. Ingram baru memasuki produksi massal pada tahun 30-an abad ke-20.
Meskipun mainan tiup baru diproduksi di Amerika Serikat pada tahun 1907, mainan tiup tersebut tampaknya semakin populer sepanjang abad ke-20. Balon sosis komersial pertama diproduksi pada tahun 1912, dan orang Amerika mulai memutar balon untuk membuat hewan pada akhir tahun 1930an atau awal 1940an. Rantai balon terpanjang adalah 20.024 meter (65.695 kaki 4,88 inci) dan dibangun oleh Future Generali India Life Insurance Co. dalam kemitraan dengan G2rams India Pvt. Ltd. dan Future Value Retail Ltd. (Bazaar Besar). Ltd. (Seluruh India), Mumbai, India pada tanggal 9 Februari 2011. Rantai balon berisi total 198.240 balon.
Siapa Penemu Balon?
Faktanya, balon pertama kali ditemukan oleh suku Aztec. Mereka menggunakan usus hewan. Balon pertama mulai lebih menyerupai balon modern setelah ditemukan pada tahun 1824 oleh Michael Faraday, seorang profesor di Queen’s University London. Faraday membuat balon dengan merekatkan dua lembar karet untuk bereksperimen dengan hidrogen. Salah satu fakta mengenai balon lateks adalah balon lateks pertama kali diciptakan oleh Neilie Tylotson pada tahun 1931. Saat itulah balon panjang dan sempit tercipta.
Berapa Lama Biasanya Balon Bertahan?
Menurut fakta tentang balon helium, balon lateks berukuran 11 inci yang diisi dengan gas tidak berwarna ini biasanya bertahan selama 12 hingga 20 jam. Jika diolah dengan HiFloat (lapisan pelindung cair yang mencegah helium keluar dengan cepat), ini akan bertahan sekitar 2-3 hari. Balon foil bertahan sekitar 5-7 hari. Molekul helium lebih kecil dari molekul gas di udara, sehingga lebih cepat melewati dinding balon. Inilah sebabnya berbagai fakta tentang balon helium menunjukkan bahwa balon tersebut mengempis lebih cepat dibandingkan balon berisi udara. Yang terakhir ini biasanya berlangsung beberapa minggu!
Terbuat Dari Apakah Balon?
Balon modern terbuat dari lateks, resin tumbuhan yang dikumpulkan dari pohon karet. Namun, karena lateks alam memiliki bau yang menyengat dan membusuk, maka digunakanlah potongan lateks berbahan dasar karet seperti yang dilansir oleh penelitian dari https://maha168ku.net/. Selain lateks, balon juga terbuat dari bahan seperti kloroprena, film vinil, film lavsan (mila), dan polimer yang disemprot logam. Tidak disarankan untuk melepaskan produk polimer ke udara. Produk polimer tidak terurai, dan semprotan logam bersifat konduktif listrik.
Baca Juga : 5 TEMPAT MENGENDARI BALON DI DUNIA
Apakah Balon Helium Bertahan Lebih Lama Saat Panas Atau Dingin?
Faktanya, balon helium bertahan lebih lama di cuaca dingin. Balon berisi helium akan bertahan sekitar 8-12 jam di ruangan dingin. Tapi mereka akan mengecil dan tidak lagi terlihat menyenangkan. Hal ini terjadi karena helium di dalam balon berkontraksi pada suhu rendah. Menurut fakta tentang balon helium, balon yang diisi dengan gas inert ini biasanya hanya bertahan empat hingga enam jam di bawah terik matahari. Karena helium memuai jika terkena panas, balon bisa pecah jika diletakkan di tempat yang sangat panas.